Post

Saya Bangga Menjadi BLOGGER..

Written By Unknown on Minggu, 02 Maret 2014 | 06.42

Meskipun tulisan saya masih apa adanya, belum teratur dan belum bisa menulis setiap hari, saya bangga menjadi seorang blogger. Karena dengan menjadi seorang blogger, saya bebas untuk menuliskan apa saja (seperti apa yang saya tulis sebelumnya) tanpa ada rasa takut, rasa khawatir, rasa was-was dan rasa-rasa yang lainnya. :) Tapi bukan berarti tulisan-tulisan saya tidak bisa dipertanggung jawabkan, tidak asal tulis, dan tidak untuk merugikan orang lain. Sebaliknya, saya ingin tulisan-tulisan saya bisa bermanfaat bagi yang menikmatinya.


Ah...! Blogger itu memang hebat, menjadikan seorang yang sangat sibuk dan tidak punya banyak waktu sekalipun tetap bisa mengeskpor bakat terpendam yang dimilikinya. Makanya salah dan sia-sia rasanya jika ada orang yang melarang, menghambat atau mencegah seseorang untuk menjadi seorang blogger dan menjadi penulis. Karena memang dunia menulis tidak bisa dicegah dan dibungkam. Tulisan akan hadir dengan sendirinya dalam berbagai bentuk dan cara, bahkan akan abadi sifatnya.

Tapi, bukan hal mudah untuk mewujudkan kepiawaian menulis. Tidak seperti membalikkan telapak tangan, baru kita bisa menulis. Sama halnya dengan ketrampilan dan bakat yang lainnya, menjadi seorang blogger pun membutuhkan latihan dan latihan, sehingga jam terbangnya pun bisa menunjukkan seseorang sudah piawai atau belumnya. Walaupun hal itu bukan jaminan, karena faktor ketekunan juga mempengaruhinya.

Lalu siapakah yang mau menilai hasil dari suatu karya? Yang pasti, BANYAK! Yang utama memang pembaca, karena kepada merekalah semua tulisan ini diperuntukkan. Semakin banyak yang membaca berarti semakin bermanfaatlah tulisan kita. Semoga!!! Apalagi kalau banyak yang memberi komentar, tentunya akan mempunyai nilai tersendiri. Siapa yang tidak menginginkan umpan balik atau tanggapan dari pembaca, baik yang pro maupun yang kontra?

Kira - kira, tulisannya nyambung tidak ya? Sebenarnya ini sekedar intermezzo saja sob, buat melatih saya tetap menulis saat sedang sangat sibuk sekalipun..

Salam hangat dari saya sob.. :)

PUISI ATAU APA?? Entahlah....

Gak pernah gua sangka, akhirnya kita berjumpa kembali. gua tau walau kita gak pernah bertatap,
 walau jarak selalu menghadang, walaupun kita sekarang dekat namun sebenarnya dan sejatinya kita jauh. 
Karena menurut gua jauh itu memang terasa lebih indah, seperti gunung yang lebih indah dari kejauhan.

Walau cinta tak terucap, semoga hati lo mendengar kata yang terucap dari hati gua.
 gak pernah ada yang tersembunyi (mungkin), meski mata gak melihat tapi hati selalu merasa. Walau mungkin lo gak pernah bicara cinta, namun sikap lo selama ini yang membuat hati senang lalu ia mengambarkan itu cinta.

Meski tanpa status, cinta terasa ada. Karena sejatinya lebih baik memilih kasih sayang tanpa cinta dari pada memilih cinta tanpa kasih sayang.
Lebih baik memilih cinta dan kasih sayang tanpa status, dari pada memilih status tanpa cinta dan kasih sayang.. 


hemm.. -_________-


Ku Lepaskan Kau Dari Hatiku..

Written By Unknown on Sabtu, 01 Maret 2014 | 07.17

Hari ini, Kulepaskan Kau dari Hatiku..                                              ini cerita Tentang  ISI Hati gua..
By. kopiahputih.com

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Seorang wanita yang mampu membuatku terpanah mematung hanya untuk melihat senyuman ceriamu. Mengisi hari-hariku dengan puisi kelembutan sapaanmu. Kau yang selalu hadir dikala malam ditemani rembulan penuh sepi dan gundah. Kau bagaikan sinar bintang yang menyinari disetiap relung langit hatiku. Ku dekap erat dan dalam-dalam perasaan ini, namun akhirnya kau mengetahui keberadaannya. Kau menerima!

Disela-sela keaktivitasan dirimu, selalu saja hati ini tertaut untuk mengetahui kabar keadaanmu. Kita saling memberi nasihat, memberi harapan agar saling mengerti. Walau kau berada di ujung sana, aku merasakan dirimu begitu dekat disampingku. Tapi, malapetaka itu datang. Kesalahpahaman menimpa, aku cemburu, bagaimana bisa?. Ya, kehidupanmu telah membuatku iri. Aku yang pemalu ini, mencoba untuk berani berhadapan langsung dengan seorang wanita, tapi tetap saja tidak bisa, aku malu. Sedangkan dirimu, berhadapan dengan laki-laki seperti sudah biasa, malah tidak ada rasa canggung sedikitpun, aku bertanya kenapa, dan kau pun menjawab ”Saya tahu batas-batasannya bagaimana, jadi tenang saja ya”. Mungkin bagimu biasa-biasa saja, tapi bagiku, sesuatu yang menyakitkan.

Akhirnya suatu hari kau memutuskan untuk berpisah karena capek akan kecemburuanku. Kau memohon untuk menghilangkan perasaan itu dari hatiku, dan menggantikannya dengan sebatas murni sebagai seorang kakak. Sebuah guntur besar menyambar dahsyat pada batinku disiang hari, menjadikan keputus asaan dan keterpurukan yang luar biasa membinasakan keimananku, memporak-porandakan taman bunga yang sedang bersemi indahnya. Sudah tidak ada lagi kesempatan berikutnya bagiku olehmu.

Lamanya sudah, komunikasi terputus. Semua pesan singkat yang kau kirimkan, aku hapus, tanda aku harus melupakanmu. Sudah tidak ada lagi kabar darimu yang harus aku ketahui, sapaan pun sudah tidak terbina lagi ketika berjumpa. Hanya duka akan kenangan pahit akibat kesalahanku membuatmu kecewa.

Hari ini, aku melihatmu begitu ceria, seakan-akan kejadian yang lalu kau tidak hiraukan. Tapi biarkan saja, mungkin kau bukan jodohku. Dulu, kau pernah bilang ”Jodoh itu tidak akan pernah tertukar, jadi pasti semua makhluk sudah ditentukan jodohnya maing-masing” dengan senyumanmu meyakinkanku akan kalimat tersebut.

Aku tahu engkau mempunyai cerita lama, dan pastinya cinta lama pula, dan begitu juga diriku ini. Tapi, kisah kita berbeda, masa laluku begitu hancur. luluh lantah oleh rasa gejolak akan mencintai seorang wanita. Awal kali mencintai, bagiku adalah anugerah terindah yang dirasakan. Namun sayang, setiap kali aku jatuh cinta, semua berakhir pahit, setiap kali aku mencintai seorang, hanya bisa mampu menyimpan dalam lubuk hati terdalam, karena orang yang aku cintai, tidaklah mencintaiku, dan hanya diriku dan Dia yang lebih tahu, bahwa aku pernah merasakan namanya jatuh cinta terhadap seorang wanita.

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Dengan tekad dan keyakinan, mungkin ini jalan yang baik bagiku, namun butuh berbulan-bulan atau bisa jadi bertahun-tahun untuk bisa menghilangkan perasaan ini. Memang menyesakkan dada bila kenangan usang itu terus hadir terlalu lama, dan mohon pergilah jauh dari hatiku, karena sadar, perasaan itu membuatku tidak bisa tersenyum bebas, dan tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup.

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Dengan begitu, aku mampu menulis puisi-puisi indah kembali, tapi bukan tentang dirimu, ini tentang diriku, dan masa depanku. Tentang semua orang yang aku sayangi. Maka pergilah jauh dari hatiku. Melupakanmu memang mustahil bagiku, namun menanti belahan jiwa yang kelak mendampingiku selamanya hingga akhir hayat adalah hal yang tidak mustahil, karena Allah sudah menentukan jodoh setiap insan. Itulah janjiNya.